Kenapa Orang Diabetes Mudah Terkena Penyakit Katarak?

Kenapa Orang Diabetes Mudah Terkena Penyakit Katarak?
Kenapa Orang Diabetes Mudah Terkena Penyakit Katarak? Penyakit katarak adalah gangguan penglihatan yang dapat menyebabkan kebutaan. Setiap orang dapat mengalami katarak lantaran  faktor risiko utamanya adalah penuaan. Tetapi, orang diabetes termasuk yang paling rentan mengalaminya.

Kenapa orang diabetes mudah terkena penyakit katarak?

Penyakit katarak terjadi akibat perubahan struktur pada lensa mata sehingga menjadi keruh atau buram seperti berawan. Kebanyakan penyebab mata katarak diakibatkan oleh proses penuaan.
Lensa mata terletak di belakang iris dan pupil. Lensa ini cara kerjanya sama seperti lensa kamera, yaitu memfokuskan cahaya ke retina di belakang mata. Retina kemudian akan merekam gambar dan meneruskannya ke otak. Lensa juga menyesuaikan fokus mata, yang memungkinkan kita melihat sesuatu dengan jelas baik di dekat dan jauh.
Lensa mata terbuat dari sebagian besar air dan protein. Seiring bertambahnya usia, sejumlah protein dapat menggumpal dan mulai membentuk awan keruh yang menutupi lensa. Awan keruh ini mencegah cahaya memasuki mata dan juga mengurangi ketajaman gambar yang kita lihat. Kondisi ini disebut katarak.
Katarak yang diakibatkan oleh komplikasi diabetes terjadi karena adanya penumpukan sorbitol (gula yang terbentuk dari glukosa) di dalam lensa mata.
Risiko Anda untuk terkena katarak akibat diabetes juga dapat meningkat apabila Anda:
  • Merokok
  • Minum alkohol
  • Terpapar sinar matahari dalam waktu yang lama
  • Punya riwayat katarak dalam keluarga

Di usia berapa orang diabetes rentan kena katarak?

Katarak akibat penuaan rata-rata mulai terjadi pada usia atas 60 tahun. Tetapi, penyakit katarak yang muncul sebagai komplikasi diabetes dapat mulai terjadi sejak usia lebih muda. Banyak orang diabetes yang berusia kurang dari 50 tahun sudah terserang katarak.
Selama usia pertengahan kebanyakan kasus katarak termasuk stadium ringan dan tidak begitu memengaruhi ketajaman penglihatan. Barulah setelah Anda menginjak usia 60-an, katarak dapat menyebabkan masalah penglihatan serius, bahkan kebutaan.

Apa saja gejala penyakit katarak?

Kebanyakan katarak berkembang secara perlahan dan tidak langsung mengganggu penglihatan. Tetapi, seiring berjalannya waktu, katarak akhirnya akan menyebabkan Anda sulit melihat jelas. Anda mungkin juga bisa tidak sepenuhnya menyadari perubahan penglihatan tersebut.
Setelah awan katarak makin meluas pada lensa, barulah muncul tanda-tanda dan gejala yang lebih mungkin untuk disadari. Tanda-tanda utama katarak adalah:
  • Penglihatan buram, berawan, atau berkabut.
  • Penglihatan kabur.
  • Saat melihat terdapat bintik dalam penglihatan Anda.
  • Silau oleh cahaya terang.
  • Melihat lingkaran cahaya di sekitar lampu.
  • Penglihatan menguning.

Bagaimana cara mendiagnosis penyakit katarak?

Dokter mendiagnosis mata katarak melalui pemeriksaan mata yang komprehensif, yaitu:
  • uji ketajaman visual. Uji ini mengukur grafik mata, seberapa baik Anda melihat di berbagai jarak.
  • dilatasi mata. Anda diteteskan obat mata untuk melebarkan pupil. Dokter kemudian menggunakan lensa pembesar khusus untuk memeriksa retina dan saraf optik Anda untuk melihat tanda-tanda kerusakan dan masalah mata lainnya. Setelah tes, penglihatan Anda mungkin tetap kabur selama beberapa jam.
  • tonometri. Mata Anda akan diukur untuk mengukur tekanan di dalam mata. Tetesan bius dapat diterapkan untuk mata Anda pada tes ini.
Dokter Anda mungkin juga melakukan tes lain untuk mempelajari lebih lanjut tentang struktur dan kesehatan mata Anda. Penting untuk menguji tekanan mata Anda secara teratur, karena kerusakan mata permanen dapat terjadi sebelum gejala muncul.

Apa pengobatan untuk mata katarak?

Untuk membantu mengatasi mata katarak stadium ringan, Anda mungkin perlu lebih sering memakai kacamata hitam dan menggunakan kacamata biasa yang memiliki lensa kontrol silau.
Jika katarak mulai mengganggu penglihatan Anda, Anda mungkin perlu operasi untuk melepas lensa yang terkena katarak dan menggantinya dengan lensa implan.
Pada umumnya operasi katarak aman dilakukan. Namun pada penderita diabetes, retinopati bisa menjadi lebih buruk setelah pelepasan lensa sehingga glaukoma mungkin mulai muncul.

Apa yang harus dilakukan untuk mencegah penyakit katarak apabila saya punya diabetes?

Orang dengan diabetes berisiko 60% lebih tinggi untuk terserang katarak dibandingkan dengan orang sehat.
Maka cara mencegahnya adalah sama seperti kebanyakan komplikasi diabetes lain, yaitu mengendalikan kadar gula darah Anda setiap saat agar selalu stabil. Penelitian telah menunjukkan bahwa orang dengan diabetes tipe 2 yang mampu menurunkan HbA1C hanya 1% saja dapat mengurangi risiko katarak sebesar 19 persen.
Berikut ini adalah beberapa rekomendasi lainnya untuk Anda:
  • Menjalani pemeriksaan mata secara teratur untuk mendeteksi katarak dan masalah mata lainnya pada tahap awal.
  • Berhenti merokok.
  • Mengurangi konsumsi alkohol.
  • Memakai kacamata hitam yang menghalangi sinar UVB ketika berada di luar ruangan.
  • Menjaga berat badan yang sehat dengan olahraga rutin.
  • Mengurangi asupan kalori dari makanan berlemak dan bergula tinggi. Hanti dengan banyak buah-buahan dan sayuran untuk memastikan bahwa Anda memperoleh banyak vitamin dan nutrisi. Buah-buahan dan sayuran memiliki banyak antioksidan untuk menjaga kesehatan mata Anda.
Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa diet sehat kaya vitamin dan mineral dikaitkan dengan penurunan risiko katarak. Buah-buahan dan sayuran terbukti memiliki banyak manfaat kesehatan dan merupakan cara aman untuk meningkatkan jumlah mineral dan vitamin dalam diet Anda.

Comments

Popular posts from this blog

Soal Kelanjutan Proses Divestasi 51 Persen Saham, Ini Kata Freeport

Kementerian PANRB Gandeng UI Untuk Akselerasi Reformasi Birokrasi

Terkait Kasus Century, KPK Periksa Miranda Goeltom